Pendidikan akhlak perspektif Quraish Shihab bertujuan untuk memahami formulasi konsep pendidikan akhlak dalam penafsirannya terhadap surat Luqma>n ayat 12-19. Permasalahan yang ada dijawab melalui penelitian kepustakaan (library research). Data-data dikumpulkan dari berbagai referensi; baik primer, sekunder, maupun data pendukung. Data-data yang ada dianalisis dengan pendekatan pendidikan dengan cara content analysis (analisis isi). Hasil penelitian yang terkandung pada ayat 12-19 Surat Luqma>n menurut Quraish Shihab: Pertama, terdapat sembilan kandungan penting tentang pendidikan akhlak, yaitu: a) pentingnya keimanan dan larangan mempersekutukan Allah swt, karena merupakan kezaliman yang sangat besar; b) penekanan terhadap pentingnya implementasi konsep hikmah, yaitu keselarasan dan kesesuaian antara ilmu dan amal; c) perintah untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama Ibu; d) penekanan terhadap perasaan selalu diawasi Allah dalam setiap tingkah laku, karena Allah Maha Melihat dan Mengetahui; e) perintah untuk selalu menjaga shalat fardu dan shalat sunnah, karena shalat merupakan tiang agama dan sarana komunikasi seorang hamba kepada Tuhannya; f) penekanan terhadap perintah untuk selalu ber-Amar maâruf nahi munkar, karena merupakan bentuk kepedulian seseorang pada lingkungan sekitarnya; g) perintah untuk selalu bersabar dalam setiap kondisi, karena seseorang yang sabar akan memiliki jiwa yang kokoh serta dapat menahan gejolak nafsu dalam dirinya; h) larangan bersikap sombong, karena pada hakikatnya manusia diciptakan dari tanah; i) perintah untuk senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan, karena hakikat syukur mengakui terhadap kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah kepadanya. Kedua, dari segi materi dalam surat Luqma>n ayat 12-19, akhlak religius terdiri dari: a) akhlak iman; b) akhlak birr al-wa>lidyn; c) mura>qabatillah; d) akhlak menjaga shalat; e) Amar maâruf nahi munkar; f) akhlak sabar; g) akhlak tawadduâ; h) akhlak syukur.
Copyrights © 2016