Sentra produksi jagung terbesar kedua di Sumatera Utara terdapat di Kabupaten Dairi dan menjadi komoditas pertanian yang banyak diusahakan oleh petani sehingga menjadi strategis untuk ditingkatkan nilai tambahnya. Peningkatan nilai tambah dari komoditi ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan petani dan sekaligus menjadi peningkatan pendapatan bagi daerah. Gula-jagung, Fruktosa melalui e-Amylase dan e- Glukoamilase dengan memperhatikan aspek finansial dan aspek pasar demi keberlanjutan usaha, terutama untuk mengukur dan mencari tahu kelayakan pembentukan industri gula-jagung ini. Dengan analisa usaha yang telah dilakukan gula memberi nilai BEP sebesar 170,01kg, dan BCR=1,78 atau lebih besar dari 1 (pengembalian investasi dapat tercapai). Sedangkan nilai NPV = 37,622,306,480.00 (positif); nilai IRR = 16,2%. Untuk bisa masuk dalam pasar (karena produk baru) sebaiknya menggunakan strategi marketing mix (bauran pemasaran) dengan pola 4P agar berdampak terhadap PAD Kabupaten Dairi.
Copyrights © 2022