Manajemen bandwidth merupakan aspek penting dalam menjaga kualitas layanan jaringan, terutama di lingkungan dengan banyak pengguna. Mikrotik menyediakan beberapa metode untuk mengelola bandwidth, di antaranya Simple Queue dan Queue Tree, yang memiliki mekanisme berbeda dalam mengalokasikan bandwidth kepada klien. Penelitian ini merupakan studi komparatif yang bertujuan untuk menganalisis kinerja kedua metode tersebut berdasarkan parameter Quality of Service (QoS), meliputi throughput, delay, jitter, dan packet loss. Keunikan penelitian ini terletak pada penerapan langsung di jaringan nyata milik ID-NET di Desa Umbulrejo, Jember, dengan spesifikasi objek berupa koneksi padat 300 Mbps, 64 klien aktif, penggunaan perangkat Mikrotik RB750, serta analisis gabungan antara data teknis dan wawancara pengguna. Data dikumpulkan melalui konfigurasi perangkat dan pemantauan menggunakan Wireshark. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Queue Tree menghasilkan throughput rata-rata 38,6 Kbps (unggul 22,5% dibandingkan Simple Queue sebesar 31,5 Kbps), serta jitter lebih rendah (0,5 ms dibanding 1,3 ms). Berdasarkan temuan tersebut, metode Queue Tree direkomendasikan untuk jaringan bertrafik tinggi yang memerlukan manajemen bandwidth dan kestabilan throughput secara optimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025