EL-HIKMAH
Vol 6, No 1 (2012): Juni

PSIKOLOGI ISLAMI: Cara Baru Memahami Eksistensi Manusia dalam Pendidikan Islam

Basyuni, Helmi ( Pascasarjana IAIN Mataram)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2012

Abstract

Ilmu pengetahuan dan agama secara klasik sering diamati sebagai dua pandangan yang terpisah secara eksklusif. Tidak ada bagian ilmu yang dapat dijelaskan agama dan sebaliknya, tidak ada perintah agama melalui wahyu yang dapat dijelaskan secara obyektif oleh logika ilmu pengetahuan. Pertemuan antara ilmu dan agama merupakan suatu khayalan yang mustahil dapat dihadirkan secara nyata, sehingga sia-sia bila ada yang berupaya untuk mempertemukannya baik dalam taraf substansi kajian, cara mencari kebenarannya, maupun fungsi terapannya. Setelah tahun 1950, keyakinan tentang eksklusivitas agama dan ilmu pengetahuan mulai meluntur. Artinya agama dan pengetahuan manusuia dapat dikawin-mawinkan untuk merumuskan jalan bagi pemaknaan manusia dan paradigma positivistik-sekular mulai diragukan eksistensinya dalam menjawab eksistensi diri manusia. Dan kekosongan inilah yang hendak dijawab oleh Islam dengan paradigm Psikologi Islaminya. Pemahaman-pemahaman tingkah laku dengan rujukan Islam merupakan sebuah paradigma yang khas, bila tidak dikatakan baru. Terdapat sebuah definisi umum yang menggambarkan kekhasan psikologi Islami, yaitu ilmu yang berbicara tentang manusia, terutama masalah kepribadian manusia, yang berisi filsafat, teori, metodologi dan pendekatan problem dengan didasari sumber-sumber formal Islam, akal, indra, dan intuisi. Dan tulisan berikut ini akan mewacanakan postur dari Psikologi Islami dan konsekuensinya bagi gagasan kependidikan Islam.

Copyrights © 2012