Garam merupakan salah satu komuditas strategis yang diprioritaskan untuk dikembangkan oleh Kementrian Perindustrian. Kebutuhan garam berkualitas tinggi, utamanya garam industri, masih diimpor dari luar negeri. Penelitian inovasi proses pemurnian garam menggunakan filter zeolit alam sebagai bahan pengikat impuritas dalam proses kristalisasi telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas dan kondisi optimal proses pemurnian garam (natrium klorida) menggunakan zeolit alam dalam proses kristalisasi dan model proses pembuatan uapan air laut. Penelitian ini dimulai dengan pengambilan sampel garam krosok dan karakterisasinya. Sampel garam krosok selanjutnya dimurnikan dengan menggunakan zeolit alam sebagai pengikat impuritas dalam proses kristalisasi. Efektifitas proses pemurnian ditetukan berdasarkan kualitas garam hasil pemurnian yang diperoleh. Kualitas produk garam hasil pemurnian ditentukan berdasarkan standar kualitas garam baku sesuai SNI Garam 2000, yang meliputi kadar NaCl, air, logam berat, Ca, Mg dan sifat fisik garam (warna, rasa dan bentuk kristal). Kemurnian produk garam juga diuji menggunakan XRD dan hasilnya dibadingkan dengan NaCl standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa garam krosok dengan kadar NaCl 82,37% setelah proses pemurnian kadar NaCl meningkat menjadi 92,64, 92,49 dan 91,80% masing-masing untuk kepekatan awal larutan garam 17, 15 dan 12o Be. Kadar air garam hasil kristalisisasi untuk ketiga larutan garam adalah 1,25, 1,52 dan 1,68%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa zeolit alam dapat digunakan secara efektif dalam pemurnian garam dapur melalui proses kristalisasi. Aktivasi zeolit dengan larutan HCl 0,1 M dapat meningkatkan kualitas garam hasil rekristalisasi. Garam hasil kristalisasi mempunyai kadar NaCl tertinggi (98,73%) diperoleh dengan menggunakan zeolit lolos ayakan 10/20 mesh yang teraktivasi HCl 0,1 M
Copyrights © 2017