Salah satu elemen penting dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan adalah ketersediaan obat-obatan yang memadai. Perlu adanya cara untuk mengelola obat dengan benar, efisien dan efektif secara berkelanjutan dengan koordinasi yang baik. Terbatasnya pengetahuan manajemen sehingga kegiatan pelayanan pada puskesmas dalam menyediakan obat masih menggunakan cara yang bersifat konvensional yang hanya berorientasi pada produk yang terbatas dan belum menggunakan sistem komputerisasi sehingga sulit bagi puskesmas untuk mengetahui data obat yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat akurasi keberhasilan metode naïve bayes dalam mengklasifikan pemakaian obat-obatan, obat mana saja yang memiliki tingkat pemakaian yang banyak diperlukan pada unit pelayanan kesehatan. Penerapan metode naïve bayes data mining akan menghasilkan tiga kategori obat, yaitu kategori obat dengan pemakaian yang banyak, sedang, dan sedikit yang dapat digunakan sebagai referensi perencanaan inventaris pada tahun berikutnya. Penelitian ini berhasil menerapkan metode naïve bayes ke dalam aplikasi. Hasil presentase akurasi pengujian pertama adalah 78,58%, pengujian kedua adalah 76,67%, pengujian ketiga adalah 84%
Copyrights © 2021