Pelaksanaan pembangunan proyek harus diperhitungkan dan diatur sedemikian rupa, baik dari segi waktu maupun biaya agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Salah satu langkah efisiensi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan percepatan. Dalam melakukan percepatan, faktor waktu, biaya, dan mutu harus diperhatikan. Proyek Pembangunan Aula Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman dipilih sebagai studi kasus karena adanya keterlambatan yang terjadi dalam pelaksanaannya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari waktu dan biaya optimum juga membandingkan biaya sebelum dan sesudah percepatan. Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder berupa Time Schedule, Kurva-S, harga satuan upah, Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan gambar proyek. Penelitian ini menggunakan metode Crashing dengan menambah shift pada malam hari. Diketahui total upah tenaga kerja proyek tersebut dalam kondisi normal ialah sebesar Rp. 96.074.700,00 dengan durasi pelaksanaan pekerjaan bangunan proyek selama 66 hari kerja. Dari hasil analisa pada penelitian ini diperoleh total upah tenaga kerja dengan alternatif penambahan shift kerja sebesar Rp. 139.966.209,00 dengan durasi pelaksanaan pekerjaan bangunan proyek selama 41 hari kerja atau lebih cepat 37,9% dari durasi normal. Sehingga jika digunakan alternatif shift kerja maka akan mempersingkat waktu sebesar 25 hari kerja dengan kenaikan biaya sebesar Rp. 43.891.509,00.
Copyrights © 2022