Mortar adalah salah satu bahan bangunan yang berfungsi sebagai perekat pasangan batu bata, batako, plesteran dan sebagainya. Saat ini mortar masih menggunakan agregat halus atau pasir dan semen portland sebagai bahan pengikat utama yang harganya cukup mahal. Di samping kebutuhan mortar yang sangat penting tersebut, arang kayu bekas pembakaran dan limbah kayu yang dihasilkan dari industri rumahan menjadi salah satu masalah lingkungan. Sebanding dengan jumlah kebutuhan material mortar, abu arang kayu juga diproduksi industry rumahan dalam skala besar juga. Inovasi pemanfaat abu arang kayu bisa menjadi salah satu bahan alternative dalam pembuatan mortar. tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisa nilai kuat tekan mortar yang didapat dari penggunaan abu arang kayu pengganti sebagian pasir dalam campuran mortar. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mortar Dan Struktur Teknik Sipil Fakultas Teknik Kampus III Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapati hasil pengujian kuat tekan mortar pada umur 7 hari nilai kuat tekan mortar normal, variasi 5% dan variasi 10% secara berturut turut sebesar 4,78 Mpa, 4,11 Mpa dan 3,61 MPa. Pada umur 14 hari nilai kuat tekan mortar mortar normal, variasi 5% dan variasi 10% secara berturut turut sebesar 6,94 Mpa, 5,44 Mpa dan 5,28 Mpa. Dan pada umur 28 hari nilai kuat tekan mortar mortar normal, variasi 5% dan variasi 10% secara berturut turut sebesar 7,78 Mpa, 6,17 Mpa dan 5,94Mpa. Berdasarkan hasil tersebut didapati hasil penurunan mutu maka untuk pemakaian abu arang kayu sebagai material campuran mortar masih harus diperhatikan dan dipertimbangkan resiko penurunan nilai kuat tekan yang direncanakan.
Copyrights © 2024