Penyakit Alzheimer adalah gangguan neurodegeneratif yang berkembang secara perlahan dan menyebabkan menurunnya kemampuan berpikir karena kerusakan pada saraf di otak. Salah satu cara yang digunakan dalam terapi adalah dengan menghambat enzim asetilkolinesterase (AChE) agar kadar asetilkolin di otak meningkat. Penelitian ini bertujuan menghasilkan kemungkinan senyawa flavonoid kaempferol dan Quercetin yang terkandung dalam daun pegagan (Centella asiatica) dalam mengatasi penyakit Alzheimer dengan menggunakan metode komputasi in silico. Struktur molekul kedua senyawa tersebut diperoleh dari sumber PubChem, sedangkan prediksi tentang aktivitas biologi dilakukan melalui alat PASS Online, sedangkan prediksi toksisitas menggunakan ProTox-II. Hasil penelitian menunjukkan kedua senyawa tersebut mampu menghambat enzim AChE serta memiliki aktivitas biologis seperti inhibitor ekspresi HIF1A, inhibitor Kinase, inhibitor Peroksidase dan inhibitor ekspresi HMOX1 nilai Pa>0,95. Pada uji toksisitas, kedua senyawa masuk dalam kategori IV dengan LD50 sebesar 1190 mg/kg, yang menunjukkan bahwa toksisitasnya rendah. Kesimpulannya, kaempferol dan Quercetin memiliki potensi sebagai bahan alami untuk mencegah penyakit Alzheimer, meskipun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Kata kunci: Alzheimer; pegagan; Flavonoid, In silico
Copyrights © 2025