Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan pada dunia arsitektur. Desain bangunan perlu beradaptasi dengan perubahan gaya hidup pasca pandemi, terutama hunian. Hunian tidak hanya untuk keluarga, namun juga bagi perantauan seperti mahasiswa atau pekerja yang jauh dari keluarga. Pandemi COVID-19 memberikan tantangan pada arsitek untuk menciptakan ruang yang aman dan sehat bagi penghuni di dalamnya. Artikel ini membahas implementasi desain arsitektur berdasarkan delapan kriteria hunian sehat pasca pandemi pada hunian sewa di Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengambilan data berupa kajian literatur dan observasi. Teknik analisis yang digunakan adalah narasi deskriptif untuk menjelaskan analisis tapak dan kebutuhan ruang. Kajian ini tidak hanya menghasilkan rancangan hunian aman dan sehat, namun juga hunian yang mampu merespon dan beradaptasi saat terjadi pandemi berikutnya. Meskipun begitu, hasil kajian ini memerlukan peningkatan dengan adanya kajian lebih lanjut mengenai preferensi penghuni hunian sewa dan kajian tentang material yang sehat untuk meningkatkan kinerja bangunan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024