Desa Kadilangu di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, merupakan sentra budidaya ikan bandeng yang menghadapi tantangan serius terkait penurunan kualitas air akibat limbah industri tapioka. Kualitas air yang buruk berdampak langsung pada tingkat kematian ikan dan menurunnya hasil panen, sementara pemantauan kondisi air masih dilakukan secara manual tanpa dukungan teknologi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tambak ikan bandeng melalui implementasi sistem monitoring kualitas air berbasis Internet of Things (IoT). Metode yang digunakan meliputi survei lapangan, studi pustaka dan peralatan, perancangan sistem, pengembangan aplikasi monitoring menggunakan Blynk, penyuluhan kepada petani, serta evaluasi keberhasilan sistem. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sistem mampu memantau parameter kualitas air secara real-time, seperti suhu, pH, dan kekeruhan, dengan akurasi tinggi dan kemudahan akses melalui aplikasi mobile dan web. Evaluasi juga menunjukkan tingkat penerimaan yang tinggi dari petani tambak, dengan lebih dari 85% peserta menyatakan sistem mudah digunakan dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Sistem ini terbukti efektif dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan tambak dan memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan usaha budidaya ikan bandeng.
Copyrights © 2025