Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya produksi pembuatan atap pelepah lontar, upah pengrajin pasir penenun, produktivitas pendapatan produksi atap pelepah lontar. Penelitian dilakukan pada tiga kelompok pengrajin pria. Grup A dengan 30 anggota, grup B dengan 10 anggota dan grup C dengan 3 anggota. Perhitungan biaya tetap pasir variabel biaya variabel komponen biaya produksi meliputi : biaya pembelian becak, harga daun lontar, harga bambu, harga tali nilon, harga bamban, dan biaya tisu. Berdasarkan hasil studi kelompok A dengan biaya atap Rpl222,6/lembar. Harga jual Rp 1.400/saham. Keuntungan Rpl77,4/lembar dengan tingkat produksi 30.000 eksemplar/bulan keuntungan Rp5.358.000/bulan. Upah anyaman Rp 337.500 !bulan dengan produktivitas 50 lembar/HOK. Biaya produksi kelompok B atap Rp 1.145 lembar. Harga jual Rp 1.600 !saham menjadi Rp455/saham untung. Dengan tingkat produksi 17.250 maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 7.848.750/bulan. Upah anyaman Rp450.000/bulan dengan produktivitas 75 lembar/HOK. Kelompok C biaya produksi Rp l079,3 /lembar atap. Harga jual Rp 1.600/saham dan keuntungan Rp 510,7/saham. Dengan tingkat produksi 4.092 buah !bulan keuntungan yang diperoleh Rp 2.089.784,4 /bulan. Upah tenun Rp334.800/bulan dengan produktivitas 62 lembar/HOK. Rata-rata biaya produksi atap sawit Jeaves Rp 1146,6 /lembar. Harga jual Rpl553,3/lembar sehingga keuntungan Rp382,1/saham. Dengan tingkat produksi 17.115 maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp5.098.844,8/bulan. Upah tenun Rp374,100/bulan dengan produktivitas 62,3 lembar/HOK.
Copyrights © 2021