Modal merupakan faktor penting dalam menunjang kelangsungan usahatani, karena dibutuhkan untuk pengadaan sarana produksi, tenaga kerja, dan kebutuhan pendukung lainnya. Namun, pada kenyataannya kendala dalam akses dan pengelolaan modal masih menjadi hambatan yang dihadapi petani di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemanfaatan modal usahatani brokoli oleh anggota Kelompok Tani Sintesa di Desa Suntenjaya, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas anggota Kelompok Tani Sintesa memperoleh modal usahatani dari sumber pinjaman, terutama dari tengkulak. Total biaya usahatani brokoli per musim tanam bervariasi, seiring perbedaan luas lahan antara 1.400 m² hingga 24.000 m², dengan biaya Rp3.689.375 hingga Rp61.375.817. Secara umum, pemanfaatan modal oleh anggota Kelompok Tani Sintesa tergolong baik. Hal ini tercermin dari nilai Net Profit Margin (NPM) yang berada pada kisaran 23% hingga 66%, serta nilai Return On Investment (ROI) yang berkisar antara 30% hingga 197%. Selain itu, nilai Break Even Point (BEP) penerimaan berkisar antara Rp82.084 hingga Rp1.058.340, BEP produksi antara 8,2 kg hingga 171,1 kg, dan BEP harga antara Rp3.358/kg hingga Rp7.686/kg. Penerimaan, produksi, dan harga jual petani melebihi nilai BEP, sehingga usahatani brokoli dinilai menguntungkan. Adapun nilai nilai RC Ratio usahatani brokoli berada pada kisaran 1,30 hingga 2,97. Seluruh petani memiliki nilai RC di atas 1, yang berarti kegiatan usahatani menguntungkan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025