Seiring perubahan regulasi PLN minat pengajuan ijin PLTS Atap dengan system On Grid cukup banyak karena biaya perangkat yang semakin murah. Yayasan Tunas Manunggal memiliki 107 KWp daya kontrak ke PLN sebesar 865 KVA yang di suplai dari Gardu PLN PJ096. Problem utama energi terbarukan adalah intermittensi karena karakteristik sumber energi primernya, dimana PLTS dihadapkan pada intensitas penyinaran matahari. Pola pembebanan juga memiliki kontribusi pada kemampuan PLTS mensuplai beban untuk memenuhi target kontraknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas dan keandalan penyaluran tenaga listrik saat terjadi dinamikan beban mingguan. Metode yang digunakan membaca trend perubahan beban saat weekday dan weekend dimana merupakan faktor krusial yang mempengaruhi faktor daya, harmonic dan arah aliran daya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi berbeban (weekday) tidak terjadi reverse power dan kualitas jaringan dalam keadaan baik. Saat kondisi tanpa beban (weekend), terjadi reverse power ke jaringan PLN mulai jam 07.22 sampai dengan jam 15.07 dengan nilai paling tinggi sebesar 65.540 watt pada jam 12.28. Reverse power ke jaringan PLN menyebabkan Power Factor (Cos) mengalami penurunan dibawah 0,85 dan dan peningkatan Total Harmonic Distortion arus (THD I) dengan nilai lonjakan tertinggi THD I sebesar 150%. Untuk parameter lainnya seperti tegangan, dan THD tegangan masih dalam batas normal sesuai standar (tidak terganggu)
Copyrights © 2025