Konservatisme akuntansi menjadi sebuah prinsip mendasar pada penyusunan laporan keuangan yang menekankan sikap kehati-hatian dengan mengakui potensi kerugian lebih cepat dibandingkan keuntungan, sehingga meningkatkan keandalan informasi bagi pemangku kepentingan eksternal. Studi ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh debt covenant, ukuran perusahaan, intensitas modal, serta kepemilikan institusional terhadap konservatisme akuntansi di perusahaan sektor pertambangan yang tercatat di BEI periode 2020–2023. Data pada studi ini diambil dari laporan keuangan yang sudah diaudit, diambil dari laman resmi BEI maupun laman masing-masing perusahaan. Jumlah sampel mencakup 32 perusahaan dengan total 128 observasi data panel, yang ditetapkan melalui purposive sampling. Variabel konservatisme akuntansi dievaluasi melalui metode “Conservatism Based on Accrued Items” (CONACC), sedangkan analisis data dilangsungkan melalui tahapan regresi linier berganda melalui SPSS. Temuan penelitian menjabarkan bahwa “intensitas modal berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi, sedangkan debt covenant, ukuran perusahaan, dan kepemilikan institusional tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.” Oleh karena itu, intensitas modal dapat diidentifikasi sebagai faktor dominan yang mendorong implementasi prinsip konservatisme akuntansi pada perusahaan pertambangan, menegaskan pentingnya pengelolaan modal dalam kebijakan akuntansi yang konservatif.
Copyrights © 2025