Kota Payakumbuh memiliki potensi besar dalam industri makanan halal, namun belum ditetapkan sebagai kawasan industri makanan halal. Tanpa evaluasi keberlanjutan, sulit untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UMKM, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Oleh karena itu, keberlanjutan usaha UMKM industri makanan halal di kota ini perlu dievaluasi berdasarkan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan menggunakan pendekatan Triple Bottom Line (TBL). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan analisis menggunakan uji Rapfish berbasis Multidimensional Scaling (MDS). Sampel penelitian berjumlah 100 responden yang dipilih secara random berdasarkan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberlanjutan UMKM industri makanan halal di Kota Payakumbuh tergolong cukup berkelanjutan dengan indeks ekonomi 52,95, sosial 65,46, dan lingkungan 61,29. Dimensi sosial memiliki pengaruh terbesar terhadap keberlanjutan usaha. Faktor utama yang mempengaruhi keberlanjutan meliputi inovasi produk, bantuan pemerintah, kualitas produk, pelatihan karyawan, dan daur ulang limbah produksi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025