Pendidikan berperan penting dalam mencetak generasi yang kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Guru sebagai agen utama pembelajaran memerlukan ruang kebebasan untuk bereksperimen dan mengembangkan metode pengajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didik. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran kepemimpinan laissez-faire (delegatif) terhadap kreativitas dan inovasi guru dalam pembelajaran. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui analisis literatur (library research) yang mengkaji berbagai hasil penelitian terdahulu dan teori kepemimpinan pendidikan. Analisis dilakukan dengan teknik content analysis untuk menemukan hubungan konseptual antara gaya kepemimpinan delegatif, kreativitas guru, dan inovasi pembelajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa kepemimpinan laissez-faire memberikan dampak positif terhadap peningkatan kreativitas dan inovasi guru, terutama melalui pemberian otonomi profesional, kepercayaan, serta ruang untuk bereksperimen dalam pembelajaran. Namun, kebebasan tersebut harus diimbangi dengan mekanisme pengawasan dan komunikasi yang partisipatif agar tidak menimbulkan disorientasi. Temuan ini menegaskan bahwa gaya kepemimpinan delegatif dapat menjadi katalisator bagi pengembangan pembelajaran inovatif apabila diterapkan secara proporsional dan kontekstual. Implikasinya, kepala sekolah perlu menyeimbangkan antara kebebasan dan kontrol guna menciptakan iklim sekolah yang suportif terhadap kreativitas dan inovasi guru dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025