Pengelolaan infrastruktur jalan di Kota Singkawang masih menghadapi sejumlah kendala. Beberapa ruas jalan belum mendapatkan pemeliharaan atau peningkatan, sementara banyak usulan masyarakat melalui forum Musrenbang dari tingkat kelurahan hingga kota belum terakomodasi dalam APBD. Selain itu, proses penentuan prioritas penanganan jalan masih dipengaruhi oleh pandangan subjektif para pemangku kepentingan. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk memberikan bobot kuantitatif pada setiap kriteria penilaian, sehingga prioritas penanganan jalan dapat ditentukan secara sistematis. Metode ini membentuk struktur hirarki berdasarkan persepsi responden, untuk menyederhanakan persoalan kompleks menjadi elemen-elemen yang terukur. Data dikumpulkan melalui wawancara dan kuesioner yang disebarkan kepada 15 responden dari tiga instansi teknis: Dinas PUPR, Dinas Perhubungan, dan Bappeda Kota Singkawang. Kriteria yang dianalisis meliputi LHR, biaya, kondisi jalan, dan tata guna lahan. Proses analisis dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Expert Choice. Temuan penelitian ini mengindikasikan bahwa kondisi jalan merupakan kriteria paling berpengaruh dengan bobot 0,600, disusul oleh LHR (0,156), biaya (0,150), dan pemanfaatan lahan (0,094). Jalan yang menjadi prioritas utama penanganan adalah Jalan Conglongkong (0,311), Jalan Wonosari (0,256), Jalan Jembatan 25 (0,243), dan Jalan Sylva Poteng (0,191). Kata Kunci: Analytical Hierarchy Process, Expert Choice, penanganan jalan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025