Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan global yang signifikan dengan prevalensi mencapai 35,5% secara worldwide dan 27,7% di Indonesia. Defisiensi hemoglobin dapat mengakibatkan komplikasi maternal dan fetal yang serius, sehingga diperlukan intervensi alternatif yang aman dan efektif melalui pendekatan nutrisi berbasis pangan alami. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan membandingkan efektivitas konsumsi buah bit (Beta vulgaris) dan kurma (Phoenix dactylifera) terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia ringan. Penelitian quasi-experimental dengan pre-test post-test design melibatkan 74 ibu hamil trimester II-III dengan anemia ringan (Hb 10-10,9 g/dL) di PMB Ulfa Sri Utami, Bekasi Utara. Responden dibagi menjadi dua kelompok: 37 mengonsumsi jus buah bit 250 ml/hari dan 37 mengonsumsi kurma 7 butir/hari selama 14 hari. Data dianalisis menggunakan paired t-test dan independent t-test dengan tingkat signifikansi p<0,05. Kedua intervensi menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin yang signifikan (p<0,05). Kelompok buah bit mengalami peningkatan rata-rata 0,25 g/dL, sedangkan kelompok kurma menunjukkan peningkatan yang lebih substansial sebesar 1,306 g/dL. Uji independent t-test membuktikan perbedaan signifikan antara kedua kelompok (p=0,000) dengan kurma menunjukkan superioritas efektivitas. Kurma terbukti lebih efektif dibandingkan buah bit dalam meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia ringan. Disarankan kepada praktisi kesehatan untuk merekomendasikan konsumsi kurma sebagai terapi komplementer utama, sementara penelitian lanjutan diperlukan untuk evaluasi kombinasi kedua bahan pangan dan sustainabilitas efektivitas jangka panjang.
Copyrights © 2025