Pantai Kuri di Kabupaten Maros mengalami perubahan garis pantai akibat proses abrasi dan akresi yang berdampak pada lingkungan pesisir serta aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan garis pantai Pantai Kuri periode 2020–2024 menggunakan perangkat lunak Digital Shoreline Analysis System (DSAS) berbasis data citra satelit. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan tahapan digitasi garis pantai di Google Earth, konversi data ke format shapefile, penentuan baseline dan transek, serta analisis parameter Shoreline Change Envelope (SCE), Net Shoreline Movement (NSM), dan End Point Rate (EPR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa abrasi terbesar terjadi pada transek tertentu dengan nilai NSM negatif, sedangkan akresi tertinggi ditemukan pada transek lain dengan nilai NSM positif. Secara umum, Pantai Kuri mengalami kombinasi perubahan dinamis dengan distribusi zona abrasi dan akresi yang bervariasi sepanjang garis pantai. Penelitian ini menegaskan perlunya pengelolaan pesisir berbasis data spasial untuk mitigasi dampak abrasi dan optimalisasi pemanfaatan wilayah pantai secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025