Kebutuhan akan jaringan komputer yang stabil dan efisien di lingkungan pendidikan seperti Laboratorium Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) menjadi sangat krusial. Kondisi jaringan tanpa manajemen bandwidth seringkali mengalami ketidakstabilan, ditandai dengan nilai jitter yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan dan mengevaluasi metode Hierarchical Token Bucket (HTB) dan Per Connection Queueing (PCQ) serta kombinasinya. Metodologi yang digunakan adalah Network Development Life Cycle (NDLC), yang mencakup tahapan analisis, desain, implementasi, dan monitoring. Hasil pengujian menunjukkan bahwa implementasi metode HTB efektif dalam memberikan prioritas layanan, sementara PCQ efisien untuk pemerataan bandwidth secara adil. Namun, kedua metode tersebut memiliki keterbatasan jika diterapkan secara terpisah. Berdasarkan analisis komparatif, kombinasi metode HTB dan PCQ terbukti paling optimal. Kombinasi ini berhasil mengalokasikan bandwidth prioritas kepada pengguna tertentu (Asisten Laboratorium) sekaligus memastikan distribusi bandwidth yang merata kepada seluruh mahasiswa. Performa jaringan secara keseluruhan menjadi lebih stabil dan efisien. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi metode HTB dan PCQ dapat menjadi solusi yang efektif untuk manajemen bandwidth di jaringan laboratorium.
Copyrights © 2025