Penelitian ini membandingkan efisiensi orkestrasi kontainer menggunakan Kubernetes lokal (Minikube) dengan eksekusi kontainer langsung menggunakan Docker dalam pengelolaan aplikasi Node.js. Eksperimen dilakukan di lingkungan lokal untuk mereplikasi perilaku cloud-native secara terukur. Tiga endpoint diuji untuk merepresentasikan karakter beban berbeda: /hello (ringan), /load (CPU intensif), dan /sleep (latensi I/O). Pengujian beban menggunakan Apache JMeter dengan 1000–1500 permintaan per menit selama 10 menit pada setiap endpoint dan diulang lima kali. Hasil menunjukkan Docker secara konsisten mencapai latensi lebih rendah dan throughput lebih tinggi dibanding Minikube, terutama pada /hello dan /load. Temuan ini menegaskan bahwa ketiadaan overhead orkestrasi membuat Docker lebih efisien untuk skenario beban ringan hingga menengah serta pengujian lokal. Minikube tetap relevan berkat fitur orkestrasi seperti penskalaan, pemulihan mandiri, dan pembaruan bertahap, namun menimbulkan biaya kinerja yang terukur. Dengan demikian, untuk kasus tanpa kebutuhan orkestrasi kompleks pada skala kecil hingga menengah, Docker menjadi pilihan yang lebih efisien, sedangkan Minikube lebih tepat saat kebutuhan keandalan dan manajemen layanan terdistribusi menjadi prioritas.
Copyrights © 2025