PT. PLN (Persero) ULP Kotaraya UP3 Tolitoli saat ini memiliki enam penyulang outgoing di sistem interkoneksi 20 kV yang disuplai oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Berdasarkan laporan audit PLN tahun 2020 penyulang Tinombo merupakan penyulang dengan kinerja kurang baik karena menyumbang susut energi dan mengalami jatuh tegangan hingga 9,5%, sehingga 53,9% gardu distribusi memiliki tegangan pangkal rendah dan pendapatan perusahaan tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pecan beban dan penambahan gardu hubung terhadap susut teknis dan jatuh tegangan serta pengaruhnya terhadap pendapatan perusahaan. Metode yang digunakan adalah simulasi aliran daya di ETAP 19.0.1 pada kondisi sebelum proyek, kemudian pemodelan skema pecah beban dan penambahan gardu hubung, diikuti simulasi pascapenerapan skema. Dari hasil simulasi kondisi sebelum dan setelah pecah beban maka dilakukan analisis sehingga diperoleh data berupa perbaikan susut teknis dari 8,10% menjadi 5,52%, peningkatan jatuh tegangan menjadi 5,8% sehingga pecah beban penyulang Tinombo dan pembangunan gardu hubung baru mempertahankan pendapatan penjualan sebesar Rp 3.601.255.680 serta optimalisasi tegangan dengan melakukan penyesuaian posisi tap trafo pada 41 unit gardu distribusi yang sudah tidak mengalami tegangan pangkal rendah.
Copyrights © 2025