PT PLN (Persero) merencanakan penambahan pembangkit EBT sebesar 40,6 GW hingga tahun 2030, rencana tersebut tersebar ke seluruh pelosok Indonesia termasuk sistem isolated 20 kV salah satunya yaitu pembangunan PLTS Sangihe 1,3 MWp yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Karena sifat surya yang intermiten berpotensi memicu deviasi frekuensi dan penurunan tegangan, penelitian ini mengevaluasi dampak integrasi PLTS terhadap kinerja dinamik sistem dengan acuan standard Grid Code 2020 dengan batas nilai frekuensi operasi sebesar 50,00 Hz ± 0,20 serta tegangan nominal +5% dan −10%. Pemodelan dilakukan pada ETAP 21.0.1 untuk subsistem PLTD Tahuna dan PLTS Sangihe yang terhubung melalui feeder express sekitar 4,4 km dan didukung Battery Energy Storage System (BESS). Hasil penelitian simulasi aliran daya menunjukkan bahwa, nilai profil tegangan di ujung penyulang meningkat rata rata 0,368% kV dengan tegangan paling besar 19,55kV dan tetap dalam standard yang ditentukan. Pada percobaan stabilitas peralihan saat penurunan daya keluaran PLTS sebesar 20%, 50%, 70%, dan 100% pada beban puncak siang, ayunan frekuensi selalu berada dalam batas yang diizinkan dan pulih menuju keadaan tunak dalam kisaran 7 sampai 13 detik, sedangkan tegangan rata rata lima busbar kembali sekitar 19,4 kV dalam 7 sampai 10 detik
Copyrights © 2025