Chronic kidney disease (CKD) is a global problem with an increasing incidence every year. Chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis experience lifestly changes and various complications that impact their quality of life, both physically, psychologically, socially, and environmentally. Gender is suspected to influence patients' quality of life. This study aims to compare the quality of life CKD patients undergoing hemodialysis at RSA Bandung based on gender. The research method used a quantitative design with a descriptive-comparative approach and a cross-sectional design. A sample of 63 respondents was selected using a purposive sampling technique according to inclusion and exclusion criteria. The instrument used was the WHOQOL-BREFF questionnaire that covers four domains of quality of life. Data analysis used the Independent t-test. The results of the study showed no significant difference in the quality of life of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at RSA Bandung based on gender with a p-value > 0,05, indicating that gender does not significantly affect quality of life. Therefore, research is needed to obtain more comprehensive results. Gagal ginjal kronik merupakan masalah global dengan angka kejadian yang terus meningkat setiap tahun. Pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa mengalami perubahan gaya hidup dan berbagai komplikasi yang berdampak pada kualitas hidup baik secara fisik, psikologis, sosial, maupun lingkungan. Faktor jenis kelamin diduga menjadi berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSA Bandung berdasarkan jenis kelamin. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan deskriptif-komparatif dan rancangan cross-sectional. Sampel berjumlah 63 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner WHOQOL-BREFF yang mencakup empat domain kualitas hidup. Data analisis menggunakan uji Independent t-test. Hasil penelitian tidak terdapat perbedaan yang signifikan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSA Bandung berdasarkan jenis kelamin dengan nilai p-value > 0,05, yang menunjukan jenis kelamin tidak mempengaruhi kualtias hidup secara bermakna. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian yang menggabungkan jenis kelamin dengan variabel lain agar hasil yang didapatkan lebih komprehensif.
Copyrights © 2025