Latar Belakang: Remaja pada masa pubertas sangat beresiko mengalami anemia gizi besi. Hal ini disebabkan banyaknya zat besi yang hilang selama menstruasi, selain itu diperburuk oleh kurangnya asupan zat besi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk percepatan pertumbuhan dan perkembangan. Hasil survey didapatkan anemia bisa menyebabkan Stunting, sehingga perlu penanganan serius karena 1 dari 4 remaja putri menderita anemia. Tujuan Penelitian: Menganalis keefektifan kurna dan ekstrak madu dalam meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja di desa cihideung tahun 2024. Metode Penelitian: Penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen dan menggunakan desain penelitian Two Group Pretest-Posttest. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Purposive Sampling pada 30 responden. Hasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata kadar hemoglobin pada remaja dengan anemia setelah diberikan kurmaadalah 12,807 gr/dL dengan standar deviasi 0,6216 gr/dL, sedangkan rata-rata kadar hemoglobin remaja dengan anemia setelah diberikan madu adalah 12,173 gr/dL dengan standar deviasi 0,1422 gr/dL. Hasil uji statistik menggunakan Uji T Independen didapatkan nilai p = 0,006, dimana p < 0,05, sehingga terdapat perbedaan rata-rata kadar hemoglobin pada remaja dengan anemia yang signifikan antara kelompok kurma dan madu. Simpulan: kurma lebih efektif dalam meningkatkan kadar hemoglobin pada remaja dengan anemia di desa cihideung Tahun 2024. Kata Kunci : Anemia, Remaja, Kurma, Madu
Copyrights © 2025