Penelitian ini mengevaluasi permasalahan stuck pipe yang terjadi pada sumur directional M di Lapangan R. Kejadian terjadi pada trayek 8½” di kedalaman 1285 meter MD dan dikategorikan sebagai mechanical sticking akibat penyumbatan lubang bor (hole pack-off). Analisis menunjukkan bahwa berat lumpur yang digunakan sebesar 10,16 ppg tidak mampu menahan tekanan formasi yang mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan perhitungan, nilai equivalent mud weight yang dibutuhkan untuk mengimbangi tekanan kolaps adalah sebesar 10,49 ppg, sehingga terdapat selisih tekanan sebesar 50 psi. Titik jepit teridentifikasi pada kedalaman 1285-1266 meter MD. Hasil evaluasi menegaskan bahwa desain lumpur pemboran yang kurang sesuai serta kondisi tekanan formasi yang tidak stabil menjadi faktor utama terjadinya stuck pipe. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan mud program yang tepat dan sistem pembersihan lubang bor yang efektif guna mencegah kejadian serupa pada operasi pengeboran berikutnya. This study evaluates the stuck pipe problem that occurred in the directional well M in the R Field. The incident occurred on the 8.5” trajectory at a depth of 1285 meters MD and was categorized as mechanical sticking due to borehole blockage (hole pack-off). Analysis showed that the mud weight used of 10.16 ppg was unable to withstand the significantly increased formation pressure. Based on calculations, the equivalent mud weight required to offset the collapse pressure was 10.49 ppg, resulting in a pressure difference of 50 psi. The pinch point was identified at a depth of 1285-1266 meters MD. The evaluation results confirmed that inappropriate drilling mud design and unstable formation pressure conditions were the main factors in the stuck pipe occurrence. Therefore, proper mud program planning and an effective borehole cleaning system are needed to prevent similar incidents in subsequent drilling operations.
Copyrights © 2025