Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi sosial dan personal pemuda agar memiliki karakter lemah lembut dengan menggunakan pendekatan bimbingan humanistik. Latar belakang kegiatan ini berangkat dari fenomena rendahnya tingkat partisipasi dan kepercayaan diri sebagian pemuda di lingkungan pesisir, yang cenderung bersikap pasif dan kurang mampu mengekspresikan potensi dirinya secara optimal. Kondisi tersebut berdampak pada keterbatasan kemampuan komunikasi, kepemimpinan, serta daya adaptasi sosial mereka. Kegiatan ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan pemuda secara aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan, mulai dari identifikasi kebutuhan, perancangan program bimbingan, pelaksanaan sesi pelatihan dan pendampingan, hingga evaluasi hasil kegiatan. Pendekatan bimbingan humanistik yang diterapkan berfokus pada pengembangan kesadaran diri (self-awareness), penerimaan diri (self-acceptance), serta aktualisasi potensi diri melalui kegiatan reflektif, pelatihan keterampilan interpersonal, dan diskusi kelompok. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam aspek kepercayaan diri, kemampuan komunikasi, serta motivasi berprestasi peserta setelah mengikuti rangkaian bimbingan. Dengan demikian, penerapan pendekatan humanistik dalam kegiatan pengabdian masyarakat terbukti efektif dalam mengoptimalkan kompetensi pemuda berkarakter lemah lembut, sekaligus memperkuat nilai-nilai empati, toleransi, dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Copyrights © 2025