Sistem horn kendaraan merupakan salah satu komponen vital dalam sistem peringatan suara yang berfungsi memberikan sinyal peringatan kepada pengguna jalan lain. Kinerja sistem ini sangat bergantung pada integritas rangkaian kelistrikan dan keakuratan komponen mekanis yang saling terhubung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab utama kegagalan fungsi horn kendaraan akibat kesalahan penyetelan sekrup penyelaras (screw adjusting) pada titik kontak. Kasus yang diamati menunjukkan bahwa horn tidak dapat berfungsi karena tidak terjadi hubungan konduktif antara dua titik kontak utama dalam rangkaian akibat posisi sekrup yang terlalu dalam. Metode yang digunakan meliputi inspeksi visual komponen, pengukuran tegangan pada terminal input dan output horn, serta simulasi getaran untuk mengamati perilaku koneksi saat terjadi getaran kendaraan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa titik kontak B yang memiliki sifat pegas tidak mampu mencapai titik kontak A secara permanen, sehingga arus listrik terputus dan horn gagal beroperasi. Horn hanya menyala sesaat ketika getaran menyebabkan kontak sementara antara kedua titik. Setelah dilakukan penyesuaian ulang posisi screw, kontinuitas arus listrik kembali stabil dan horn berfungsi normal. Temuan ini menegaskan pentingnya kalibrasi yang tepat pada sistem mekanik-elektrik horn serta memberikan dasar untuk pengembangan strategi perawatan preventif pada sistem kelistrikan kendaraan agar keandalan dan keselamatan pengendara dapat ditingkatkan.
Copyrights © 2025