Tingkat pengetahuan yang rendah yang dimiliki remaja tentang seksualitas seringkali menyebabkan mereka terlibat dalam perilaku seksual pranikah dan menghadapi masalah kesehatan reproduksi. Remaja yang memperoleh pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak akurat tentang seksualitas tidak sepenuhnya memahami pentingnya kesehatan reproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat pengetahuan remaja tentang seks pranikah di SMK N 1 Pandak berdasarkan karakteristik usia dan kategori baik, cukup, dan buruk. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling total. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang hubungan seksual pranikah di SMK N 1 Pandak menunjukkan bahwa mayoritas dari 80 responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik (78,4%), 21 responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (20,6%), dan 1 responden memiliki tingkat pengetahuan yang buruk (1,0%). Kategori remaja tengah (14-16 tahun) terdiri dari 48 responden (47,1%), sedangkan kategori remaja akhir (17-21 tahun) terdiri dari 54 responden (52,9%). Berdasarkan hasil penelitian terhadap 102 responden, diperoleh bahwa sebagian besar remaja berada pada kategori usia remaja akhir (17–21 tahun) sebanyak 54 responden (52,9%), dan remaja madya (14–16 tahun) sebanyak 48 responden (47,1%). Berdasarkan dari tingkat pengetahuan, mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik (78,4%), cukup (20,6%), dan kurang (1,0%). Secara umum, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa remaja putri di SMK N 1 Pandak memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai seks pranikah, namun pengetahuan tersebut belum sepenuhnya tercermin dalam perilaku. Faktor usia, pendidikan, akses informasi, pengaruh teman sebaya, media, dan pola komunikasi keluarga berperan penting dalam membentuk pemahaman dan sikap remaja terhadap seksualitas.
Copyrights © 2025