Artikel ini bertujuan menelaah pengaruh faktor sosial-budaya terhadap kepatuhan pengobatan pasien hipertensi. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif-deskriptif, menelaah publikasi relevan 2015–2025 dan menganalisisnya secara tematik menggunakan lensa Health Belief Model dan Theory of Planned Behavior. Sintesis menunjukkan lima penentu utama: dukungan keluarga/komunitas (fasilitator), praktik dan keyakinan budaya termasuk penggunaan herbal (hambatan bila substitusi penuh), stigma dan dinamika gender, literasi kesehatan dan pengalaman sakit, serta kualitas relasi klinis dan kepuasan terapi. Faktor-faktor tersebut berinteraksi memengaruhi sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan sehingga membentuk niat dan perilaku patuh. Implikasi utamanya adalah kebutuhan intervensi peka budaya dan berbasis keluarga, penyederhanaan rejimen, penguatan konseling klinis, dan pemanfaatan platform komunitas di layanan primer. Kajian ini memberikan pemahaman komprehensif mengenai keterkaitan faktor sosial-budaya dengan perilaku kepatuhan, serta menekankan pentingnya adaptasi layanan kesehatan terhadap konteks sosial pasien. Penelitian selanjutnya disarankan melakukan triangulasi metode dan evaluasi implementasi pada berbagai konteks untuk memperkuat validitas eksternal temuan.
Copyrights © 2025