Industri pertambangan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian global dengan menyuplai bahan baku bagi berbagai sektor industri. Namun, kegiatan pertambangan, khususnya untuk sumber daya mineral yang tidak terbarukan seperti batu bara dan logam mulia, menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan, termasuk degradasi lahan, pencemaran air, dan kerusakan ekosistem. Oleh karena itu, pengembangan teknologi dan metode penambangan yang ramah lingkungan menjadi sangat penting untuk meminimalkan dampak tersebut, sambil tetap mempertahankan keberlanjutan produksi mineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai teknologi dan metode penambangan yang ramah lingkungan, serta efektivitasnya dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui studi literatur, wawancara dengan ahli, serta observasi lapangan pada lokasi penambangan yang telah menerapkan teknologi ramah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa teknologi seperti penambangan bawah tanah dan penggunaan sistem hidro-metalurgi terbukti dapat mengurangi kerusakan lingkungan. Penambangan bawah tanah dapat mengurangi degradasi lahan dan kerusakan vegetasi, sementara hidro-metalurgi menawarkan solusi yang lebih efisien dengan menghasilkan limbah yang lebih sedikit dibandingkan metode konvensional. Meskipun demikian, penerapan teknologi ini menghadapi sejumlah tantangan, seperti biaya investasi yang tinggi, regulasi yang belum memadai, serta kurangnya pengetahuan dan keahlian di lapangan. Oleh karena itu, disarankan agar pemerintah memberikan insentif kepada perusahaan pertambangan yang mengimplementasikan teknologi ramah lingkungan, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan.
Copyrights © 2025