Manuju : Malahayati Nursing Journal
Vol 7, No 11 (2025): Volume 7 Nomor 11 (2025)

Analisis Restless Legs Syndrome dalam Tinjauan Pengetahuan dan Perilaku pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Terapi Hemodialisa di RSUD Karawang

Putri, Nadia Risanda (Unknown)
Syamsiah, Nita (Unknown)
Kartika, Iin Ira (Unknown)
Priambodo, Anton (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Nov 2025

Abstract

ABSTRACT Restless Legs Syndrome (RLS) is a common sensorimotor nerve disorder in chronic kidney disease (CKD) patients with hemodialysis therapy, characterized by an uncomfortable sensation in the legs that worsens during rest and improves when moved. Lack of knowledge about RLS and its preventive behavior can worsen symptoms and reduce the patient's quality of life. This study aims to analyze the knowledge and behavior of chronic kidney disease patients with hemodialysis therapy at Karawang Hospital related to Restless Legs Syndrome. The research design used in this study was quantitative with a Cross-sectional approach. The study population was all CKD patients undergoing hemodialysis at Karawang Hospital in the period December 2024. The sampling technique used was non-probability sampling in the form of accidental sampling and a sample size of 91 respondents was obtained. The results of this study indicate that 67% (61 respondents) have inadequate knowledge about RLS and 54.9% (50 respondents) have inadequate RLS preventive behavior. Statistical test using Chi-square showed a significant relationship between knowledge and RLS prevention behavior with a p value (0.007)   (0.05). The results of the analysis also obtained an OR value of 3.810, which means that patients with poor knowledge have poor RLS prevention behavior compared to the good knowledge group. In conclusion, respondents have poor RLS knowledge and poor RLS prevention behavior. Efforts need to be made to improve respondents' RLS knowledge so that it will have a positive impact on respondents' RLS prevention behavior. Keywords: Knowledge, Behavior, Restless Legs Syndrome, Chronic Kidney Disease, Hemodialysis.  ABSTRAK Restless Legs Syndrome (RLS) adalah gangguan neurologis sensorimotor yang umum terjadi pada pasien penyakit ginjal kronis (PGK) dengan terapi hemodialisis, ditandai dengan sensasi tidak nyaman pada kaki yang memburuk saat istirahat dan membaik dengan gerakan. Pengetahuan yang kurang mengenai RLS dan perilaku pencegahannya dapat memperburuk gejala dan menurunkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan dan perilaku pasien penyakit ginjal kronis dengan terapi hemodialisa di RSUD Karawang terkait Restless Legs Syndrome. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan Cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Karawang pada periode Desember 2024. Teknik sampling yang digunakan yaitu non probability sampling berupa accidental sampling dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 91 responden. Hasil penelitian ini menunjukan 67% (61 responden) memiliki pengetahuan RLS kurang dan 54.9% (50 responden) memiliki perilaku pencegahan RLS kurang. Uji statistik menggunakan Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan RLS dengan p-value (0.007)   (0.05). Dari hasil analisis juga didapatkan nilai OR=3.810 artinya pasien dengan pengetahuan yang kurang memiliki perilaku pencegahan RLS yang buruk dibandingkan dengan kelompok pengetahuan baik. Kesimpulannya responden memiliki tingkat pengetahuan RLS kurang dan perilaku pencegahan RLS kurang. Diperlukan upaya dalam meningkatkan pengetahuan RLS responden sehingga akan berdampak positif pada perilaku pencegahan RLS responden. Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku, Restless Legs Syndrome, Penyakit Ginjal Kronis, Hemodialisa.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

manuju

Publisher

Subject

Health Professions Nursing Public Health

Description

MANUJU : Malahayati Nursing Journal merupakan jurnal yang memiliki fokus utama pada hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dikembangkan dengan pendekatan interdispliner dan multidisiplin. Proses penerimaan naskah selalu terbuka setiap waktu, naskah yang sudah disubmit oleh penulis ...