Fenomena umrah di Indonesia mengalami perkembangan pesat, namun di sisi lain juga menghadirkan berbagai persoalan, seperti maraknya kasus biro perjalanan umrah yang tidak bertanggung jawab, penyelewengan dana jamaah, serta pergeseran motivasi pelaksanaan ibadah dari orientasi spiritual menuju kepentingan duniawi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena umrah dalam dua perspektif utama, yaitu dakwah dan bisnis, serta melihat bagaimana kedua dimensi tersebut saling berinteraksi dalam praktik sosial-keagamaan masyarakat Muslim. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research) melalui telaah terhadap literatur, artikel jurnal, dan dokumen terkait penyelenggaraan umrah, baik dari sisi dakwah maupun ekonomi syariah. Data dianalisis secara deskriptif-analitis untuk mengungkap hubungan antara nilai spiritual dan aktivitas ekonomi dalam konteks ibadah umrah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan umrah memiliki dua dimensi yang saling melengkapi: pertama, sebagai sarana dakwah yang menumbuhkan kesadaran spiritual, ukhuwah Islamiyah, dan penguatan nilai-nilai ibadah; kedua, sebagai sektor bisnis yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian umat, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan industri pariwisata religi. Namun demikian, munculnya praktik komersialisasi berlebihan menunjukkan perlunya penegakan etika bisnis Islam agar tidak mengaburkan makna sakral ibadah. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya sinergi antara nilai dakwah dan prinsip bisnis syariah dalam pengelolaan perjalanan umrah. Para penyelenggara diharapkan tidak hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi, tetapi juga menanamkan nilai amanah, kejujuran, dan tanggung jawab spiritual, sehingga pelaksanaan umrah tetap menjadi ibadah yang membawa keberkahan bagi jamaah dan masyarakat luas.
Copyrights © 2025