Obesitas merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat serta berhubungan dengan berbagai penyakit metabolik, seperti diabetes melitus tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Keterbatasan efektivitas serta efek samping obat antiobesitas konvensional mendorong pencarian terapi alternatif berbasis herbal. Artikel ini bertujuan menganalisis efektivitas daun kelor (Moringa oleifera) sebagai agen terapi antiobesitas melalui systematic literature review sesuai pedoman PRISMA 2020. Pencarian literatur dilakukan pada PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, dan ResearchGate dengan rentang publikasi 2021–2025. Sebanyak 25 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis lebih lanjut. Hasil kajian menunjukkan bahwa daun kelor mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, polifenol, alkaloid, saponin, dan tanin yang bekerja melalui modulasi jalur AMPK dan PPAR?. Berbagai studi praklinis dan klinis membuktikan pemberian ekstrak daun kelor dalam dosis 200–2400 mg/hari mampu menurunkan berat badan, indeks massa tubuh, serta memperbaiki profil lipid dengan tolerabilitas baik. Mekanisme antiobesitas meliputi penghambatan adipogenesis, stimulasi lipolisis, regulasi hormon metabolik, serta peningkatan sensitivitas insulin. Secara keseluruhan, daun kelor menunjukkan potensi kuat sebagai terapi komplementer antiobesitas yang aman dan efektif. Meski demikian, penelitian lanjutan berupa uji klinis fase III dengan jumlah sampel lebih besar masih diperlukan untuk memastikan validitas dan penerapannya dalam praktik klinis. Kata Kunci : Daun kelor, Moringa oleifera, Antiobesitas, Terapi herbal, Senyawa bioaktif
Copyrights © 2025