Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat adopsi Good Agricultural Practices (GAP) pada budidaya tanaman kopi di Desa Kejajar, Kabupaten Wonosobo, serta dampaknya terhadap produktivitas dan pendapatan petani. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui survei lapangan terhadap 60 responden petani kopi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi GAP di Desa Kejajar masih rendah, di mana hanya 35% petani yang menerapkan GAP, sementara 65% lainnya belum menerapkan praktik budidaya sesuai standar GAP. Rendahnya tingkat adopsi dipengaruhi oleh keterbatasan pengetahuan, kebiasaan lama, dan minimnya pendampingan teknis. Penerapan GAP terbukti berpotensi meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Oleh karena itu, diperlukan upaya intensif berupa penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan berkelanjutan agar lebih banyak petani dapat menerapkan GAP secara optimal.
Copyrights © 2025