Proses penuaan pada lansia menyebabkan perubahan fisik, termasuk perubahan indeks massa tubuh (IMT) yang mempengaruhi keseimbangan tubuh dan meningkatkan risiko jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan risiko jatuh pada lansia. Jenis penelitian observasional non-eksperimental dengan desain cross sectional study dilakukan pada Mei 2022, melibatkan 50 lansia di Banjar Kalanganyar, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengukuran IMT menggunakan timbangan dan stature meter, sedangkan risiko jatuh diukur dengan BBS (Berg Balance Scale) test. Hasil analisis korelasi Spearman menunjukkan p = 0,000 (p < 0,05) dan koefisien korelasi (r) sebesar 0,832, yang menunjukkan hubungan yang sangat kuat dan positif antara IMT dengan risiko jatuh pada lansia. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi praktik klinis dan kebijakan kesehatan masyarakat, khususnya dalam pengembangan program pencegahan jatuh pada lansia melalui pemantauan dan pengelolaan IMT yang optimal. Program intervensi berbasis komunitas yang mengintegrasikan edukasi gizi, aktivitas fisik teratur, dan skrining risiko jatuh perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian lansia.
Copyrights © 2025