Infeksi akibat cacing (Helminthiasis) merupakan salah satu infeksi yang sering menyerang anak-anak dengan tingkat ekonomi yang rendah terutama pada Negara berkembang. Myana merupakan tanaman hias yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Daun myana diketahui memiliki senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antelmintik. Daun myana berkhasiat untuk penetrasi racun, menghambat pertumbuhan bakteri, mempercepat pematangan bisul dan pembunuh cacing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam daun myana, mengetahui aktivitas antelmintik ekstrak etanol daun myana terhadap telur cacing Soil Transmitted Helminth serta mengetahui konsentrasi ekstrak daun myana yang menunjukkan aktivitas antelmintik. Uji Aktivitas Antelmintik ekstrak etanol daun myana terhadap telur Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Hookworm dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok pembanding (Pirantel pamoat) dan kelompok uji (Ekstrak etanol daun myana konsentrasi 20%,40%,60%,80%,100%). Pengujian aktivitas antelmintik dilakukan dengan melihat efek yang ditimbulkan oleh kelompok uji berupa perubahan morfologi telur cacing (lisis/tidak lisis) serta perubahan warna pada telur cacing. Hasil penelitian diketahui senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak daun myana yaitu flavonoid, tanin, safonin dan steroid. Ekstrak etanol daun myana memiliki aktivitas antelmintik terhadap telur Ascaris lumbricoides pada konsentrasi 60%,80% dan 100%. Aktivitas tersebut meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi ekstrak sedangkan ekstrak etanol daun myana tidak memiliki aktivitas antelmintik terhadap telur Trichuris trichiura dan Hookworm.
Copyrights © 2024