<![CDATA[Penggunaan rokok elektrik (vape) telah menjadi fenomena yang meningkat di kalangan mahasiswa, dengan anggapan bahwa vape merupakan alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Namun, seiring dengan meningkatnya prevalensi tersebut, muncul kekhawatiran terhadap dampak psikologis yang ditimbulkan, terutama berkaitan dengan gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Penelitian ini menggunakan pendekatan library research berbasis naratif dengan mengkaji jurnal nasional dan internasional yang terindeks Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect selama periode 2019–2025. Data dikumpulkan melalui pencarian sistematis menggunakan kata kunci yang relevan dan dianalisis secara tematik. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik di kalangan mahasiswa berkorelasi positif dengan meningkatnya gangguan kesehatan mental, termasuk stres, gangguan tidur, kecemasan, dan depresi. Faktor sosial seperti tekanan teman sebaya dan persepsi keamanan turut memperkuat kecenderungan penggunaan vape. Penggunaan rokok elektrik bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga berkontribusi terhadap penurunan kesehatan mental mahasiswa. Diperlukan intervensi edukatif dan kebijakan kampus untuk mencegah dan mengatasi dampak psikologis dari tren tersebut.]]>
Copyrights © 2025
