ABSTRACT Vaginal discharge during pregnancy is a physiological condition; however, without proper management and timely treatment, it may lead to complications and develop into pathological discharge. If left untreated, vaginal discharge during pregnancy can result in complications during labor, the postpartum period, and can affect the newborn. This condition may also cause discomfort for pregnant women. The purpose of this activity was to provide pregnant women with knowledge about vaginal discharge and its management during pregnancy. The method used in this activity was health education through leaflet distribution. Pregnant women were gathered and initially asked questions related to vaginal discharge. Afterward, an educational session was delivered, followed by a post-assessment to measure changes in knowledge. Interviews conducted with healthcare workers at Puskesmas Ciwaruga revealed that there are still many cases of vaginal discharge, with several patients progressing to pathological discharge. This educational session was designed to increase pregnant women's knowledge regarding the management of vaginal discharge. The respondents consisted of 30 pregnant women. Results from a previous study showed a significant difference in knowledge before and after the intervention, with a p-value of 0.000 < 0.05. It can be concluded that the health education provided through leaflets was proven effective in increasing pregnant women's knowledge about vaginal discharge. ABSTRAK Keputihan pada ibu hamil merupakan hal fisiologis yang terjadi, namun apabila tidak diberikan penatalaksanaan yang baik dan segera diatasi dapat mengakibatkan komplikasi menjadi keputihan yang patologis. Keputihan yang tidak tertangani pada kehamilan dapat menimbulkan komplikasi pada persalinan, masa nifas serta bayi baru lahir. Kondisi tersebut bisa menimbulkan ketidak nyamanan pada ibu hamil. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada ibu hamil mengenai keputihan dan penatalaksanaannya pada saat kehamilan. Metode yang di gunakan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi menggunakan leaflet. Ibu hamil di kumpulkan kemudian di berikan pertanyaan mengenai keputihan, setelahnya di berikan sosialisasi, lalu di ukur kembali pengetahuannya setelahnya. Hasil wawancara bersama tenaga kesehatan di Puskesmas Ciwaruga menyatakan bahwa masih banyak kejadian keputihan dan beberapa pasien berlanjut menjadi keputihan patologis. Sosialisasi ini di rancang untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai penanganan keputihan. Responden adalah ibu hamil berjumlah 30 orang. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan keputihan pada ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan perlakuan menunjukkan nilai signifikan p- value sebesar 0,000 < 0,05. Dapat di simpulkan bahwa sosialisasi dengan media leaflet yang di berikan terbukti efektif meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai keputihan.
Copyrights © 2025