Tari bedhaya merupakan tarian yang hidup dan tumbuh di lingkungan keraton. Bedhaya adalah salah satu bentuk tarian sakral di keraton, khususnya di Jawa. Tarian bedhaya ini dibawakan pada acara-acara resmi keraton. Tari Bedhaya adalah bentuk tarian berkelompok yang biasanya ditarikan oleh sembilan orang penari wanita. Tari Bedhaya masih dilestarikan di keraton Yogyakarta dan Surakarta. Penelitian ini mengungkap dua permasalahan yaitu bagaimana proses penciptaan tari Bedhaya Kawung dan bagaimana bentuk tari Bedhaya Kawung karya M.G. Sugiyarti. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan koreografi, metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Dalam membedah masalah proses penciptaan karya tari Bedhaya Kawung menggunakan teori dari B.P.H. Suryodiningrat, sedangkan untuk membedah masalah bentuk tariannya menggunakan teori R.M. Soedarsono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penciptaan tari Bedhaya Kawung memiliki tiga tahapan, yaitu: latar belakang tari Bedhaya Kawung, ide atau gagasan, aturan penyusunan tari Bedhaya Kawung gaya Yogyakarta. Sumber gerak tari Bedhaya Kawung menggunakan gaya Yogyakarta. musik yang digunakan adalah seperangkat gamelan tala pelog, kendang dan terompet. Riasan yang digunakan cantik, sedangkan busana yang digunakan adalah rompi tanpa lengan dan motif kain dengan motif kawung. pola garap gerak tari Bedhaya Kawung yang dikembangkan sesuai dengan pola garap gerak tari.
Copyrights © 2022