Arsitektur microservices merupakan pendekatan modern dalam pengembangan perangkat lunak yang memecah sistem monolitik menjadi layanan-layanan kecil yang independen dan dapat dikembangkan serta dideploy secara terpisah. Penelitian ini mengkaji penerapan arsitektur microservices pada sistem informasi penjualan online yang memiliki kompleksitas tinggi, seperti fitur manajemen produk, proses checkout, pembayaran, pengiriman, dan layanan pelanggan. Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif melalui studi literatur, analisis kebutuhan sistem, perancangan arsitektur microservices, serta simulasi komunikasi layanan menggunakan REST API dan message broker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arsitektur microservices memberikan keunggulan signifikan dalam hal modularitas, skalabilitas, fleksibilitas, serta kemudahan pemeliharaan dan pengembangan. Setiap layanan dapat dikelola dan diperbarui secara independen tanpa mengganggu sistem secara keseluruhan. Pengembangan paralel oleh berbagai tim memungkinkan percepatan siklus rilis dan efisiensi kerja. Selain itu, sistem lebih mudah diskalakan sesuai kebutuhan beban kerja layanan masing-masing. Namun demikian, kompleksitas sistem juga meningkat, terutama dalam pengelolaan komunikasi antar layanan, keamanan, dan konsistensi data terdistribusi. Implementasi arsitektur ini memerlukan dukungan teknologi modern seperti containerization, orchestration, service discovery, dan centralized monitoring. Kesimpulannya, microservices sangat layak diterapkan pada sistem informasi penjualan online, khususnya pada organisasi dengan kesiapan adopsi DevOps, struktur tim yang jelas, dan infrastruktur yang memadai. Pendekatan ini memberikan fondasi kuat bagi pengembangan sistem yang tangguh dan adaptif terhadap dinamika kebutuhan bisnis.
Copyrights © 2025