Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Vol 15, No 1 (2015)

SF-36 sebagai Instrumen Penilai Kualitas Hidup Penderita Tuberkulosis (TB) Paru

Tinartayu, Seshy ( Bagian Mikrobiologi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Riyanto, Bambang Udji Djoko ( Bagian THT Fakultas Kedokteran Universitas Gadjahmada Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
03 Feb 2017

Abstract

Short Form-36 (SF-36) merupakan instrumen baku untuk menilai kualitas hidup kasus penyakit kronis. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit kronis yang masih menjadi masalah kesehatan dunia karena merupakan salah satu penyebab mortalitas dan morbiditas dengan kematian berkisar 1 juta jiwa setiap tahunnya dan Indonesia ranking kelima negara dengan beban TB tertinggi di dunia (WHO, 2009). Penggunaan SF-36 pada kasus tuberkulosis belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui  kesesuaian SF-36 sebagai penilai kualitas hidup penderita tuberkulosis (TB) paru. Metode penelitian deskriptif analitik. Data diperoleh dari hasil wawancara langsung pada penderita TB paru. Hasil penelitian menunjukkan 54 orang penderita TB paru terbanyak laki-laki (53,7%), kelompok umur terbanyak usia produktif 16-29 tahun (46,3%). Mayoritas pendidikan menengah kebawah, 72,2% tidak bekerja, dan status gizi mayoritas kurang. Rerata nilai total kualitas hidup pada awal dan setelah terapi fase intensif mengalami peningkatan (43,58 menjadi 76,76). Hasil perhitungan statistik diperoleh nilai p disemua dimensi SF-36 adalah 0,001 sehingga p < 0,05, artinya terdapat perbedaan kualitas hidup pasien TB paru pada awal dengan akhir terapi OAT fase intensif. Kesimpulan penelitian adalah SF-36 dapat digunakan sebagai instrumen penilai kualitas hidup pasien tuberkulosis (TB) paru.Short Form-36 (SF-36) is a standard instrument for assessing quality of life of chronic disease cases. Tuberculosis (TB) is a chronic disease and Indonesia has fifth rank with the highest TB burden in the world (WHO, 2009). Use of SF-36 in the case of tuberculosis has not been done. The purpose of this study was to determine the suitability of the SF-36 quality of life as assessor for tuberculosis. Descriptive analytic method. Data obtained from interviews directly in pulmonary tuberculosis patients. The results showed 54 patients most of them are men (53.7%), the largest age group of productive age of 16-29 years and having middle education, did not work, the nutritional status of the majority less. The mean value of the total quality of life at baseline and after the intensive phase of treatment has increased. Statistical calculation results obtained by value p in all dimensions of the SF-36 is 0,001, there is a difference in the quality of life of patients with pulmonary tuberculosis at the beginning of the end of the intensive phase of treatment. Conclusion of the study is the SF-36 can be used as an instrument appraiser quality of life of patients of tuberculosis.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

mm

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Mutiara Medika Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (MMJKK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, and community or public health research to integrate researches in ...