Latar Belakang : Acute Coronary Syndrome (ACS) adalah penyebab utama kematian di Asia-Pasifik, termasuk Indonesia. ACS harus ditangani dalam waktu <120 menit, kebanyakan masyarakat menunda ke rumah sakit sehingga terjadi perlambatan prehospital. Maka perlu dilakukan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan respon dan deteksi dini terhadap tanda gejala ACS agar mengurangi dampak perlambatan prehospital.Tujuan : Memberikan asuhan keperawatan yang komperhensif pada pasien dan keluarga dengan faktor risiko ACS.Metode : Pengkajian dilakukan menggunakan WHO CVD Risk Non-Laboratory-Based Charts, dan ACS Response Index, dengan intervensi berupa pendidikan kesehatan menggunakan media power point dan booklet sebanyak 6 kali pertemuan.Hasil dan Pembahasan : Risiko pasien menderita CVD yaitu sebesar 15%. Peningkatan pengetahuan Tn. S sebanyak 28.5% , dan Ny. M sebanyak 27.5% dari 21 pertanyaan.Kesimpulan : Terjadi peningkatan pengetahuan tentang respon dan deteksi dini tanda & gejala ACS serta perubahan perilaku terkait penerapan gaya hidup sehat pada pasien dan keluarga.
Copyrights © 2023