Metode Baby Led Weaning adalah metode pemberian MPASI dimana bayi yang memimpin penyapihan dan menekankan bayi untuk memilih makanan dan makan menggunakan tangannya sendiri secara mandiri. Kejadian tersedak bisa saja terjadi ketika metode ini diberikan. Tersedak merupakan penyebab utama ke 4 kematian. Tersedak adalah sumbatan pada jalan nafas karena tertelan benda asing seperti makanan atau mainan. Tujuan penelitian ini untuk mengalisis apakah ada hubungan antara Metode Baby Led Weaning dengan kejadian tersedak pada bayi usia 6-12 bulan di Ponkesdes Aeng Sareh Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasinya ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan. Sampelnya sejumlah 10 orang dengan menggunakan cara Purposive sampling. Variabel bebasnya yaitu Metode Baby Led Weaning, variabel terikatnya yaitu kejadian tersedak (Choking). Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Dianalisis menggunakan analisis statistik uji Chi-Square dengan menggunakan Tingkat signifikasi α < 0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 10 responden (100%) memiliki kategori baik dalam melakukan Metode Baby Led Weaning. Responden tidak mengalami kejadian tersedak dimiliki 9 responden (90%),1 responden (10%) yang mengalami kejadian tersedak(Choking). Tidak ada hubungan antara Metode Baby Led Weaning dengan kejadian tersedak(Choking) pada bayi usia 6-12 bulan (ƿ = 0.644). Kesimpulannya bahwa tidak ada hubungan antara Metode Baby Led Weaning dengan kejadian tersedak (Choking) pada bayi usia 6-12 bulan dikarenakan terdapat beberapa faktor penyebab lainnya seperti cara makan yang baik dan sesuai dengan masa pertumbuhannya. Diharapkan ibu bisa mengajari bayi makan menggunakan tangannya sendiri sebagai stimulasi dini pada tahap perkembanganya.
Copyrights © 2024