Saat ini, masyarakat dituntut untuk menyesuaikan diri di tengah perkembangan zaman dan teknologi yang sangat cepat. Hal ini dapat berdampak bagi kesehatan dan psikologi seseorang, yang mana dapat menyebabkan stres sebab tekanan hidup dan pekerjaan yang dimiliki. Secara tidak langsung, hal ini berpengaruh pada kebutuhan masyarakat terkait bangunan dan hunian. Desain yang diharapkan bukan lagi sekedar desain pada umumnya, tetapi dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi penggunanya agar pengguna bangunan dapat lebih santai dan lebih menikmati keadaan sekitarnya, yaitu melalui healing architecture yang memperhatikan tiga aspek desain, yakni alam, indera manusia, dan psikologi. Ketiga aspek tersebut nantinya akan diterapkan dalam proyek perancangan resort yang dikerjakan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan ini adalah menciptakan desain resort dengan pendekatan healing architecture yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pengunjung dan pemilik dengan mempertimbangkan kondisi site yang ada. Metode perancangan yang digunakan akan menggunakan proses desain yang dikemukakan oleh Phillip Plowright yang dipadukan dengan metode problem seeking oleh Donna P. Duerk, sehingga menghasilkan tahap-tahapan yakni problem identification, problem exploration, problem redefinition, dan problem statement. Melalui penelitian yang dilakukan, menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan healing architecture pada desain, untuk memenuhi aspek alam diwujudkan dengan penerapan taman dengan jenis restorative garden, untuk memenuhi aspek indera manusia diwujudkan dengan memanjakkan indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dll. Sedangkan untuk aspek psikologi diwujudkan melalui penerapan dan pemilihan sirkulasi dan organisasi ruang yang mudah diakses dan memberikan kesan luas dan nyaman.
Copyrights © 2024