Latar belakang : Hipertensi masih menjadi masalah utama, bukan hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di negara lain di seluruh dunia. Penyakit ini merupakan salah satu faktor risiko untuk berbagai kondisi serius, dengan yang kita kenal sebagai “silent killer” dengan komplikasi seperti penyakit jantung, gagal ginjal, diabetes, dan stroke. Hasil pengkajian di Desa Sungai Kitano didapatkan hasil yaitu 108 jiwa dengan hipertensi di berbagai kalangan usia, kebiasaan yang mendukung terjadinya hipertensi pada warga adalah kebiasaan warga yang tidak menjaga pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan atau minuman yang berlemak, seringnya mengkonsumsi ikan asin, dan tidak mengkonsumsi obat secara rutin. Menurut data UPT Puskesmas Martapura Timur hipertensi berada pada urutan pertama sebagai daftar penyakit terbanyak.Tujuan : Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien melalui intervensi pemberian Infused water mentimun pada klien dengan diagnosis keperawatan risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak.Metode : Observasional deskriptif dengan desain penelitian studi kasus. Dengan melaksanakan pengkajian keperawatan, analisa data, penegakan diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.Hasil dan Pembahasan : Hasil asuhan kesperawatan yang telah dilaksanakan selama 6 hari dengan intervensi utama adalah mengonsumsi infused water mentimun dua kali sehari sebanyak 200 ml, dilakukan selama 6 hari terdapat penurunan tekanan darah klien sebelum dilakukan intervensi keperawatan pertama yakni 149/92 menurun menjadi 138/94 mmHg. Infused water mentimun mengandung magnesium yang bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, sedangkan kalium dapat menurunkan sekresi renin sehingga tekanan darah dapat menurunKesimpulan : Adanya penurunan tekanan darah setelah mengonsumsi infused water mentimun 2 kali selama 6 hari yakni pada pagi dan sore hari.
Copyrights © 2025