Pemetaan bawah permukaan diperlukan sebagai acuan dasar dalam kajian sumberdaya alam di daerah Serang, yang merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan industri dan populasi yang sangat pesat. Sebagai tahap awal dalam kajian regional, survey gayaberat dilakukan untuk memetakan anomali gayaberat di Kota Serang dan sekitarnya. Gayaberat diukur pada 204 titik pengamatan di Kota dan Kabupaten Serang dengan jarak antara titik kurang lebih sejauh 1 km. Dari hasil pengukuran diperoleh peta anomali gayaberat Bouguer yang menunjukkan setidaknya tiga kelompok anomali. Sisi barat (Kota Serang ke selatan) memiliki anomali gayaberat tinggi, sisi timur (Ciruas) memiliki anomali gayaberat rendah, dan sisi utara (hingga kepantai utara) memiliki anomali gayaberat sedang. Pemodelan bawah permukaan berdasarkan data anomali gayaberat tersebut menunjukkan adanya cekungan pada batuan dasar di sekitar Serang dan Tanara, yang diapit oleh tinggian batuan dasar di sisi barat dan timurnya. Kondisi batuan dasar demikian akan mempengaruhi keberadaan akuifer dan kemungkinan arah aliran airtanah. Subsurface mapping is required as a basic reference in the study of natural resources in Serang area. The Serang City and County are one of the areas with rapid industrial and population growth. In this preliminary study, a gravity survey was executed to map gravity anomaly of the area. The gravity field was measured at 204 stations in Serang City and County, with approximately 1 km distance between two stations. The result is a Bouguer anomaly gravity map that classified the region into 3 (three) units. The western part of study area, which includes Serang City to south, has a high gravity anomaly. The eastern part (Ciruas region) has a low gravity anomaly. And the northern part (to the north coast) has a moderate gravity anomaly. Subsurface modeling indicated a presence of shallow basin at the bedrock beneath the east part of Serang, flanked by ridges on the west and the east sides. Such bedrock topography condition would affect the origin of aquifers and possible flow of groundwaters.
Copyrights © 2017