Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan
Vol 27, No 2 (2017)

STRUKTUR GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN DI GARUT SELATAN BERDASARKAN DATA ELEKTROMAGNETIK

Eddy Zulkarnaini Gaffar (Puslit Geoteknologi LIPI)



Article Info

Publish Date
21 Dec 2017

Abstract

Penelitian struktur geologi dengan menggunakan metoda elektromagnetik telah dilakukan di lintasan yang memotong Jawa Barat bagian selatan untuk mempelajari struktur- struktur yang dipengaruhi oleh aktifitas subduksi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SSMT 2000, MT Editor, dan WinGLink. Model 2D yang dihasilkan memperlihatkan konfigurasi bawah permukaan yang terdiri dari blok-blok dengan nilai tahananjenis tertentu. Model tahananjenis daerah Garut Selatan memperlihatkan kehadiran batuan yang memiliki nilai tahananjenis <128 Ohm.m dengan ketebalan 2–3 km yang diinterpretasikan sebagai batuan sedimen Kuarter. Batuan ini menutupi batuan yang memiliki nilai tahananjenis 128–1024 Ohm.m yang kemungkinan adalah batuan sedimen Tersier. Unit batuan yang lebih dalam dan lebih resistif dengan tahanan jenis 1024–4096 Ohm.m diinterpretasikan sebagai batuan yang telah terkompaksi cukup kuat dan batuan beku. Blok batuan dengan nilai tahananjenis > 4096 Ohm.m diinterpretasikan sebagai batuan dasar dan batuan beku berumur pra-Tersier. Struktur yang berkembang adalah struktur sesar naik pada bagian selatan sebagai akibat penunjaman lempeng Samudera Hindia dari arah selatan. Ke arah utara berkembang sesar normal yang dapat diasosiasikan sebagai zona ektensi, serta dapat dikaitkan dengan potensi panas bumi di pegunungan selatan Pulau Jawa. Research on geological structures using electromagnetic method was conducted along a line that crossed the southern part of West Java to understand structures controlled by subduction process. Data processing was performed by using SSMT 2000, MT Editor, and WinGLink softwares. Results of 2D model reveal subsurface configuration that consists of blocks with different resistivity values. The subsurface model of Southern Garut shows a rock unit with resistivity <128 Ohm.m a and 2–3 km thick that may be interpreted as Quaternary sedimentary rocks. This unit covers the lower block with resistivity 128–1024 Ohm.m that possibly represents the Tertiary sedimentary rocks. The deeper layer with resistivity 1024–4096 Ohm.m is interpreted as strong compacted rocks and igneous rocks. A layer with resistivity >4096 Ohm.m is interpreted as pre-Tertiary bedrocks and igneous rocks. Structures developed in the Southern Garut consist of reverse faults that might be correlated to the subduction of Indian plate farther south. To the north, normal faults developed that are associated with extension zones, which can be related to geothermal potentials in the Java southern mountains of the Java Island.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

JRISGEOTAM

Publisher

Subject

Earth & Planetary Sciences

Description

RISET (Indonesian Journal of Geology and Mining) welcomes article submissions dealing with Geology; Applied Geophysics; ...