Penggunaan APD mencegah risiko kecelakaan kerja dan paparan zat kimia seperti benzena, yang dapat menyebabkan keracunan akut dan kronik. Di PT X, konsentrasi benzena adalah 0,0, 0,02, dan 0,03 ppm. Para pekerja belum memakai alat pelindung diri (APD) karena alasan ketidaknyamanan, panas, menghambat gerakan, dan APD yang tidak sesuai SOP. Beberapa pekerja mengalami gejala hilangnya penciuman, gatal-gatal, dan minimnya sosialisasi tentang paparan benzena.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan penggunaan APD dengan paparan benzena. Metode jenisĀ penelitian ini kuantitatif analitik dengan dsain cross sectional. Penelitian ini dilakukan di PT X pada bulan mei 2024, populasi penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada area berisiko terpapar benzena berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner, cara ukur dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Data diolah menggunakan analisis univariat dan bivariate, kemudian di analisis menggunakan statistik uji chi square dengan derajat kemaknaan 95% atau a 0,05 Analisis data menggunakan uji chi square mengungkapkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan APD, pengawasan dengan paparan benzena dengan hasil (p < 0,005) kondisi APD dengan paparan benzena dengan nilai (p < 0,002). Kesimpulan nya Faktor-faktor penggunaan APD, pengawasan, danĀ kondisi APD merupakan beberapa aspek yang berkontribusi terhadap paparan benzena. Selain itu, disarankan agar perusahaan harus rutin memberikan edukasi pentingnya penggunaan APD dan bahaya dari paparan benzena, meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan penggunaan APD serta memastikan kondisi APD dalam keadaan baik dan sesuai SOP.
Copyrights © 2024